Temukan berbagai tips dan trik, aplikasi aandroid terbaik bagus dan populer, teknologi gadget hanya di Yasoopan.

Selasa, 02 April 2019

Manfaat Internet Of Things (Iot) Di Bidang Pertanian

Manfaat IoT dan Teknologi Blockchain di Bidang Pertanian Manfaat Internet Of Things (IoT) di Bidang Pertanian

Manfaat Internet Of Things (IoT) di Bidang Pertanian.| Dengan meningkatnya adopsi Internet of Things (IoT) dan perangkat yang terhubung telah menembus setiap aspek kehidupan kita, mulai dari kesehatan dan kebugaran, otomatisasi rumah, otomotif dan logistik, sampai smart city dan industri IoT.

Dengan demikian yakni logis bahwa IoT, perangkat yang terhubung dan otomasi akan menemukan penerapannya dalam pertanian dan dengan demikian, sangat meningkatkan banyak aspek praktik pertanian. Bagaimana mungkin orang masih mengandalkan sapi dan bajak ketika kendaraan beroda empat yang dikendarai sendiri dan realitas virtual bukan lagi fantasi fiksi tetapi insiden sehari-hari?

Dengan perkembangan Industri 4.0, banyak industri menghadapi transformasi digital. Di masa lalu, petani convensional dianggap sebagai industri yang mengandalkan langit. Sekarang, dengan sumbangan teknologi IoT yang inovatif, para petani tidak hanya sanggup memprediksi cuaca dengan lebih akurat tetapi juga menciptakan produksi dan penjualan tumbuhan lebih stabil.


Manfaat IoT dan Teknologi Blockchain di Bidang Pertanian Manfaat Internet Of Things (IoT) di Bidang Pertanian

Namun, dalam masalah pertanian di Amerika, ada banyak tempat pedesaan di mana para petani dihadapkan pada kurangnnya ketersediaan jaringan. Para andal menyerukan perlunya menghubungkan jaringan tempat pedesaan dengan pengembangan smart agriculture dalam jangka panjang.

Menurut beberapa laporan, banyak perusahaan pada tahun 2018 menyebarkan teknologi gres untuk solusi di bidang pertanian, ibarat memantau lebih banyak didominasi lahan yang ditanami melalui Pesawat Tanpa Awak (UAS), melalui teknologi Block Chaining (blockchain) untuk memproses data memakai graphene sebagai sensor untuk mendeteksi penguapan dari air dalam tanaman.

Tanaman terintegrasi dengan sensor Graphene sanggup dipakai untuk mengukur penguapan kelembaban. Patrick Schnable, seorang sarjana di Iowa State University, AS, berkolaborasi dengan Liang Dong, seorang profesor di American Institute of Plant Sciences, untuk merancang sensor graphene yang hanya berukuran milimeter dan sangat sensitif terhadap uap air. Karena graphene mengubah konduktivitasnya setiap ketika lantaran kelembaban yang berbeda, dan perubahan konduktivitas sanggup dipakai sebagai pengukur kelembaban. Sensor berbentuk pita sanggup diterapkan pada permukaan daun tumbuhan untuk memantau kecepatan konsumsi air tumbuhan secara real time.

Manfaat IoT dan Teknologi Blockchain di Bidang Pertanian Manfaat Internet Of Things (IoT) di Bidang Pertanian

Para sarjana ketika ini sedang menyebarkan cara menciptakan sensor lebih murah dan lebih kecil, dan berharap sanggup dipakai secara komersial dalam pengelolaan tumbuhan dan bidang lainnya di masa depan.

Solusi Pertanian UAV AeroVironment

Prospek drone di bidang pertanian sangat menjanjikan. Research firm Global Market Insights memperkirakan bahwa ukuran pasarnya akan mencapai $ 1 miliar pada 2024. Pabrikan drone AS, AeroVironment, meluncurkan sistem pemantauan non-pertanian yang disebut Quantix, sebuah Sistem Pesawat Tanpa Awak (UAS).

Manfaat IoT dan Teknologi Blockchain di Bidang Pertanian Manfaat Internet Of Things (IoT) di Bidang Pertanian

Quantix mempunyai dua lensa 18-megapiksel bawaan. Dibandingkan dengan drone lain, Quantix sanggup menghasilkan gambar yang lebih jelas, masing-masing sanggup memotret sekitar 45 menit dan berpatroli sekitar 400 hektar (sekitar 161 hektar) lahan pertanian. Data Quantix yang direkam sanggup diintegrasikan dengan mulus ke dalam platform pendukung keputusan AeroVironment untuk meningkatkan pemantauan petani terhadap lahan budidaya. Platform ini juga sanggup secara otomatis membantu petani dalam pemrosesan gambar dan pelaporan data historis, yang secara efektif membantu petani untuk menciptakan analisis dan keputusan.

Grain Discovery di Kanada membantu produksi kedelai dan transparansi transaksi

Teknologi Blockchain memperlihatkan keamanan untuk transaksi mata uang kripto dan beberapa perusahaan telah memakai teknologi ini untuk membantu transparansi proses produksi, ibarat penemuan pertanian gres di Kanada. Grain Discovery, perusahaan di bidang teknologi blockchain telah menyebarkan teknologi yang memungkinkan kedelai sanggup dilacak dengan terperinci dari proses pembuatan tahu, sementara juga memakai teknologi perdagangan terenkripsi untuk memastikan transaksi antara petani dan pembeli.

Rory O'Sullivan, pendiri dan CEO Grain Discovery, menyampaikan bahwa pertanian menghadapi perubahan yang disebabkan oleh teknologi, tetapi sikap perdagangan tetap sama. Dalam menghadapi produksi kolektif oleh konsorsium besar, petani independen telah menurunkan harga mereka lantaran kurangnya daya tawar.

Perdagangan komoditas online Blockchain memungkinkan petani kecil untuk terhubung ke pelanggan lokal, regional, dan global, sementara kedua pihak sanggup secara terbuka dan transparan melihat catatan transaksi historis. Teknologi enkripsi memastikan keamanan transaksi.

Meskipun penemuan dan teknologi pertanian sanggup membantu banyak petani untuk mengubah kebijaksanaan mereka, ini juga memperlihatkan bahwa para petani itu sendiri dan peralatan perlu mempunyai kemampuan jaringan. Namun, di Amerika Serikat, misalnya, ibarat yang dikatakan, masih ada 24 juta orang di tempat pedesaan Amerika Serikat yang tidak sanggup terhubung ke jaringan dengan lancar.

Banyak yang menyerukan masalah-masalah ini perlu diselesaikan, dan banyak perusahaan kini memulai pembingkaian jaringan di tempat pedesaan, ibarat aktivitas broadband pedesaan Microsoft, berharap sanggup membantu penduduk setempat menikmati kenyamanan jaringan, tetapi juga memungkinkan petani lokal untuk meningkatkan kemampuan jaringan memperkuat produksi pertanian modern.

Manfaat Internet Of Things (IoT) di Bidang Pertanian

Teknologi Blockchain dan IoT mempunyai potensi untuk mengubah pertanian dalam banyak aspek. Yaitu, ada lima cara IoT sanggup meningkatkan pertanian:

  1. Data, banyak data dikumpulkan oleh sensor pertanian cerdas, contohnya kondisi cuaca, kualitas tanah, kemajuan pertumbuhan tanaman, atau kesehatan ternak. Data ini sanggup dipakai untuk melacak keadaan bisnis Anda secara umum, serta kinerja staf, efisiensi peralatan, dll.
  2. Kontrol yang lebih baik atas proses internal dan sebagai akibatnya, menurunkan risiko produksi. Kemampuan untuk memperkirakan output dari produksi petani memungkinkan petani untuk merencanakan distribusi produk yang lebih baik. Jika petani tahu persis berapa banyak panen yang akan di panen, petani sanggup memastikan produknya dan tidak akan tergeletak tidak terjual.
  3. Manajemen biaya dan pengurangan limbah berkat peningkatan kontrol atas produksi. Mampu melihat anomali dalam pertumbuhan tumbuhan atau kesehatan ternak, petani akan sanggup mengurangi risiko kehilangan hasil panen.
  4. Peningkatan efisiensi bisnis melalui otomatisasi proses. Dengan memakai perangkat pintar, petani sanggup mengotomatiskan banyak proses di seluruh siklus produksi, contohnya irigasi, pemupukan, atau pengendalian hama.
  5. Peningkatan kualitas dan volume produk. Dapatkan kontrol yang lebih baik atas proses produksi dan pertahankan standar kualitas tumbuhan dan kapasitas pertumbuhan yang lebih tinggi melalui otomatisasi.

Kita berharap teknologi ibarat Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) bisa banyak membantu petani dalam meningkatkan produktivitas mereka. Pertanyaannya, kapan para petani Indonesia bisa memanfaatkan IoT dan teknologi blockhain ibarat di As dan Kanada?...Semoga secepatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar